MATAKIN--
Dewan Pengurus Nasional Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (DPP PAKIN)
menyerahkan bantuan sosial (bansos) korban banjir di Karawang pada Jumat
(26/2). Ketua Umum DPN PAKIN Js. Yugi Yunardi saat dikonfirmasi jurnalis MATAKIN
mengungkapkan, bansos tersebut diserahkan kepada warga yang terdampak banjir di
sekitar Kelenteng Kupoh, Karawang.
"(Bansos
tersebut) untuk warga di sekitar Kelenteng Kupoh, ada agama apa saja, seperti
Islam, Buddha, Khonghucu" jelas Yugi.
Adapun penyaluran bansos, kata Yugi, melalui pengurus MAKIN Karawang yang diserahkan oleh Js. Pindawati. Sedangkan bantuannya, jelas Yugi, berupa pakaian yaitu pakaian dalam, baju tidur, karena dari informasi yang didapat barang-barang tersebut yang sangat diperlukan oleh warga sekitar Kelenteng Kupoh karena terendam lumpur, lanjutnya.
Js. Pindawati sedang menyerahkan
bantuan
Seperti
diketahui, banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia mulai awal Januari lalu.
Di Karawang sendiri, menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengungkapkan, pada Senin (22/2) lalu,
sebanyak 8.737 rumah di 18 desa di 7 kecamatan masih terendam banjir. Jumlah
warga yang terdampak banjir menurut keterangannya, sebanyak 34.642 orang dari
10.054 KK.
Selain
rumah warga, banjir juga merendam 432 hektar sawah, 11 sekolah, 31 sarana
ibadah, dan sejumlah kantor pemerintahan.
Banjir
tersebut, menurut Yasin, disebabkan meluapnya sejumlah sungai, di antaranya
Sungai Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Cikereteg, Sungai Cikalapa, Sungai
Cikaranggelam, dan Sungai Cilamaya.
Oleh
karenanya, Yugi berharap banjir di Karawang tidak terjadi lagi. Pihaknya
mengharapkan agar pemerintah setempat dapat mengatasi masalah tersebut serta
meminta kepada masyarakat agar peduli terhadap lingkungan sekitar.
"Saya berharap pemerintah setempat dapat
mengatasi masalah banjir, sehingga tidak terjadi lagi seperti ini dan warga
sekitar harus memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menjaga
lingkungan, seperti tidak membuang sampah ke sungai, tidak tinggal di bantaran
sungai, dan lain sebagainya," pungkasnya. (Vina)