Sejumlah tokoh lintas agama hadir pada Konferensi Pers, diantaranya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum MATAKIN Uung Sendana, Ketua Bidang Hukum PHDI Yanto Jaya, Sekretaris Eksekutif KWI Edy Purwanto, Ketua Umum PGI Henriette TH Lebang, Perwakilan WALUBI Minto, dan Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam Lutfi A Tamimi, mengecam aksi teror yang terjadi di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka pun meminta agar pemerintah menindak tegas otak dan pelaku teror, serta membubarkan organisasi radikal.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mewakili para tokoh lintas agama mendesak pemerintah menindak tegas dan memberantas pelaku teror.
"Serta membubarkan organisasi-organisasi radikal yang ada. Selain itu, memperkuat sistem pertahanan dan keamanan bangsa dengan melakukan tindakan pencegahan dini, berkolaborasi bersama seluruh organisasi masyarakat sipil," ujar Said dalam konferensi pers 'Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara', di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016.
Selanjutnya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Uung Sendana mengatakan, komunitas lintas agama harus mencegah dan memerangi radikalisme, terorisme, dan narkoba. Caranya dengan lebih peka pada lingkungan sekitar.
"Karena ini menjadi tugas kita bersama dan bukan hanya aparat yang bertugas mencegah hal negatif yang membahayakan negara. Dengan kebersamaan ini, persatuan akan terjamin. NKRI tetap utuh," kata Uung.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mewakili para tokoh lintas agama mendesak pemerintah menindak tegas dan memberantas pelaku teror.
"Serta membubarkan organisasi-organisasi radikal yang ada. Selain itu, memperkuat sistem pertahanan dan keamanan bangsa dengan melakukan tindakan pencegahan dini, berkolaborasi bersama seluruh organisasi masyarakat sipil," ujar Said dalam konferensi pers 'Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara', di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016.
Selanjutnya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Uung Sendana mengatakan, komunitas lintas agama harus mencegah dan memerangi radikalisme, terorisme, dan narkoba. Caranya dengan lebih peka pada lingkungan sekitar.
"Karena ini menjadi tugas kita bersama dan bukan hanya aparat yang bertugas mencegah hal negatif yang membahayakan negara. Dengan kebersamaan ini, persatuan akan terjamin. NKRI tetap utuh," kata Uung.