SOLO --
Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Solo memprioritaskan vaksinasi
Covid-19 untuk Rohaniwan yang aktif menjadi tenaga pengajar di Sekolah
Tripusaka yang berada di bawah naungan MAKIN Solo. Hal tersebut disampaikan
tokoh Khonghucu Solo Ws. Adjie Chandra kepada jurnalis MATAKIN pada Rabu (24/2)
sore.
"Tadi pagi (24/2), saya diminta mengirim 7 orang untuk divaksin bersama sekitar 100 orang tokoh dari berbagai agama. Jadi saya prioritaskan Rohaniwan yang tiap harinya aktif baik sebagai karyawan maupun guru di Sekolah Tripusaka yang berada di bawah naungan MAKIN Solo," tulisnya.
Pihaknya
menyebut, dua hari sebelumnya Kementerian Agama memintanya untuk mendata nama
tokoh-tokoh MATAKIN untuk program vaksinasi Covid-19 gelombang kedua yang
dilaksanakan serentak sejak Selasa (23/2) lalu.
"Untuk
hari ini adalah yang pertama kalinya para Agamawan divaksin. Namun jumlahnya
berbeda, dari kami sendiri mengajukan tujuh orang sebagaimana permintaan
Kemenag," lanjutnya.
Ketujuh rohaniwan tersebut selain dirinya, sebut Ws. Adjie, adalah Js. Mursid Djiwatman, Js. Novita Luisiana Dewi, Js. Winarsih Luisiana Dewi, Js. Sri Pudjiati, Dq. Andriani Chandra, serta Dq. Krisnanto.
"Yang
dari Walubi dan PHDI juga tujuh orang sedangkan BAGKS (Badan Antar Gereja
Kristen Indonesia) dan Kevikepan Surakarta jatahnya 20 orang, yang muslim lebih
banyak lagi," lanjut dia.
Menurut pria
tersebut, vaksinasi Covid-19 kepada tokoh agama khususnya Rohaniwan Khonghucu
merupakan suatu bukti bahwa pemerintah sangat perhatian kepada masyarakat,
terutama umat Khonghucu.
"Walaupun
ketika MATAKIN mengadakan Imlek nasional, Presiden Jokowi sekali saja belum
pernah hadir, tapi hadir di acara Imlek lain," sesalnya.
Namun,
pihaknya tetap berharap kepada umat Khonghucu supaya tidak ragu dalam menerima
vaksinasi Covid-19. "Saya berharap semoga semua umat Khonghucu bersedia di
vaksin dan tetap mewujudkan karya nyata dalam berbangsa dan bernegara,"
pungkas dia. (Vina)