Semangat di Pangkal Pinang

Semangat di Pangkal Pinang

Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM

Sumber : SPOCjournal.com

s

Dalam khotbah peringatan Hari Kelahiran Nabi Kongzi 2565 yang pertama kali di Pangkal Pinang, saya meluncurkan air mata, rasa haru yang terdalam karena tidak saya duga sebelumnya, ternyata umat dan masyarakat begitu antusias mempadati acara tersebut. Diperkirakan sekitar 1000 orang yang hadir dalam acara tersebut mengikuti acara hingga selesai. Saya harus mengucapkan banyak terimakasih kepada panitia khususnya ketua Matakin Babel Tjia Tet Hian dan jajarannya mengingat disamping harus mempersiapkan segalanya dalam acara Harlah Nabi Kongzi, bersamaan itu harus menyelengarakan DAK (Diklat Agama Khonghucu) 25 JAM . Inilah yang dikatakan dengan pekerjaan besar itu. Bagi seorang Junzi melakukan pekerjaan besar menjadi hal yang harus dilakukan, pekerjaan besar menunjukkan bahwa mereka mampu menyelengarakan acara besar untuk pengembangan agama Khonghucu.Pekerjaan besar adalah suatu aktifitas yang membawa pengaruh dan bermanfaat bagi banyak orang. Kita semua harus bisa melakukan kegiatan yang bisa memberi manfaat kepada orang lain. Dimanapun junzi berada dan kemana ia pergi harus bisa berkontribusi positif terhadap masyarakat. Kontribusi positif itulah yang dikatakan dengan menjadi tritunggal dengan langit dan bumi ( Tengah Sempurna BAB XXI:1, p`41 ). Artinya dalam kehidupannya mampu memberikan manfaat terhadap kemanusiaan ( Ren ), alam semesta ( Ti ) dan langit ( Tian YME ). Terhadap manusia bisa menjaga hubungan yang baik serta menumbuhkan hubungan kemanusiaan, kepada alam semesta mampu menjaga dan merawat agar tidak rusak dan punah dan menumbuhkan hubungan kepada Tian sebagai Khalik Pencipta harus melakukan persujudan, satya dan patuh akan firmanNya.

Kontribusi positif terhadap masyarakat itulah ajaran pokok Khonghucu, maka menjadi seorang junzi tidak bertapa di tengah hutan, tidak pula semedi di gua-gua dan tidak menjauhi masyarakat, melainkan harus membaur dengan masyarakat bahkan hidup bersama masyarakat. Manusia bukan hanya merupakan individu dan bagian dari keluarga saja, tetapi hidup bersama dengan individu dan keluarga yang lain. Dalam komunitas yang lebih besar yakni masyarakat/negara (zhi guo, negeri yang teratur ). Dan puncaknya adalah umat manusia secara universal (Ping Tian Xia, damai dunia )

, ,
Wu Ge Er Hou Zhi Zhi , Zhi Zhi Er Hou Yi Cheng ,

, ,
Yi Cheng Er Hou Xin Zheng , Xin Zheng Er Hou Shen Xiu

, ,
Shen Xiu Er Hou Jia Qi , Jia Qi Er Hou Guo Zhi , Guo Zhi Er Hou Tian Xia Ping

Dengan meneliti hakekat setiap perkara dapat cukuplah pengetahuannya; Dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya; Dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan hatinya;
Dengan hati yang lurus akan dapatlah membina dirinya;
Dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah-tangganya; Dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; Dengan negeri yang teratur akan dapat dicapai damai di dunia
( - Da Xue Bab Utama : 5)

Menjadi panitia Harlah Nabi Kongzi dan menyelengarakan DAK 25 Jam termasuk melakukan pekerjaan besar dengan tujuan memberi pencerahan dan keharmonisan dan menuntun umat mencapai damai dunia.
Perayaan Harlah Nabi di Pangkal Pinang dengan Panggung yang berukuran kurang lebih 16 x 8 meter mampu menampung anggota koor sejumlah 150 anak remaja dari berbagai kota di Pangkal Pinang. Dari anak-anak, yang muda, remaja sampai yang tua, semuanya memuliakan Nabi Kongzi, menyambut dengan gembira. Inilah karunia Tian YME dimana acara bisa terselesaikan dengan baik.

Bila kita semua memiliki semangat iman yang menggelora, maka Tian akan mendorong kita untuk menuju pada kebaikan. Kecenderungan menuju kebaikan itu tentunya didorong dengan suatu semangat iman yang tulus, disitulah berkah Tian ( Tian Ming ) akan selalu melimpah dihadapan kita. Seperti didalam Kitab Si Shu bahwapohon yang bersemi dibantu tumbuh, sementara kepada yang condong dibantu roboh ( Tengah Sempurna XVI :3,p32). Begitu pula pikiran dan jiwa yang baik akan didorong pada tindakan yang baik pula. Oleh karena itu doa kita adalah ucapan dan sekaligus pikiran kita. Bila kita berdoa dengan ucapan yang sungguh-sunnguh melalui iman serta didorong dengan tindakan yang nyata, maka Tian akan membantu segala upaya kita hingga semuanya beres. Doa adalah kekuatan pikiran kita yang memiliki chi (hawa) untuk membangkitkan Xing(Watak Sejati) berkaitan dengan chi (hawa) Tian. Doa yang positif dan agresif mendorong Xing kita menyatu dengan Tian itu sendiri. Kita menjadi manggugal dengan Tian, disitulah pikiran kita memiliki kekuatan yang dasyat. Doa kita akan akan menjadi kenyataan. Saya yakin bahwa peringatan Hari lahir Nabi Kongzi di Pangkal Pinang ini dipimpin oleh pikiran yang bersih dengan doa yang bersih pula sehingga hasilnya sangat menakjubkan. Pengalaman Js.Mok Piang Lioeng ( Sungai liat ) sebagai pemimpin doa Harlah Nabi Kongzi diShen Mu Miao (Pantai Tanjung Bunga ) begitu terheran-heran mengapa mata yang tidak mampu membaca tulisan secara tiba-tiba bisa membaca huruf dengan jelas. Dan setelah turun dari panggung upacara, mata nya betul-betul tidak mampu membaca tulisan tanpa memakai kaca mata pembesar. Ini sungguh kejadian yang sangat aneh sekali. Js.Mok Piang Lioeng ketika harus membaca doa, tiba-tiba kaca mata yang dibawanya tertinggal. Ia sadar bahwa tidak mungkin bisa membaca doa dalam kondisi semacam itu. Di tengah- tengah acara yang dihadiri ribuan orang itu, ia tidak akan berhenti berdoa gara-gara tidak ada kaca mata. Ia dengan konsentrasi penuh seolah matanya fokus pada huruf-huruf yang kecil itu, fokus dengan sungguh-sungguh, Tianmemberi bimbingan sehingga Js.Mok diluar dugaannya mampu membaca doa dengan baik. Inilah Tian Mingyang diberikan Tuhan kepada Js.Mok dalam kondisi mereka sangat membutuhkan. Hal inilah yang sering saya katakan bahwa seorang yang berkebajikan tentunya akan mendapat bimbingan Tian sehingga segala persoalannya bisa terselesaikan dengan baik. Inilah Iman, inilah keyakinan sekaligus peringatan bagi kita bahwa tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan didunia ini selama dalam Wei De Dong Tian, maka segala urusan akan bisa terselesaikan dengan baik.

Kita sadari bahwa penyertaan Tian dalam diri kita melalui signal yang sama dengan Tian menjadikan manusia memiliki kekuatan dan kelebihan yang menjadikan manusia mampu menghadapi setiap masalah dalam kehidupan ini. Signal kita harus satu dengan Tian dengan cara menggemilangkan Xing yang ada melalui pembinaan diri, dilatih dan dilatih.

Menurut Uung Sendana bahwa signal manusia harus satu dengan signal Tian YME agar manusia dapat hidup sesuai dengan Dao Tian. Signal manusia yang sama dengan signal Tian terjadi bila manusia dalam hidupnya mengembangkan Xing ( Watak sejati ) untuk menyesuaikan dengan signal Tian yang GWAN, HING, LI, CING. Dalam Kitab Yak King,Babaran Rohani :1, p 4 disebut (1).GWAN, Maha Besar/Maha Sempurna/Maha Mula/Maha Esa didalam diri manusia menjadi kepala dari segala sifat baik ( GWAN-ren ). (2).HING, Maha menembusi /Maha Menjalin/Maha Meliputi. Didalam diri manusia menjadi berkumpulnya segala sifat indah ( HING-li ). (3).LI,Maha Pemberkah/ Maha Pengasih. Didalam diri manusia menjadi harmonis /selaras/serasi /seimbang dengan sifat menjunjung tinggi kebenaran/keadilan/kewajiban ( LI-yi ). (4).CING, Maha Besar/Maha Abadi HukumNya, Maha Bijak. Didalam diri manusia menjadi kemampuan membereskan segala perkara ( CING-zhi). Sang Susilawan berhayat Cinta Kasih, maka cukup syarat menjadi pemimpin manusia; padanya berkumpul segala sifat-sifat Indah, maka cukup untuk bersatu dengan Kesusilaan, menjadikan benda-benda bermanfaat, maka cukup harmonis dengan Kebenaran; besar dan kokoh, maka cukup untuk membereskan segala perkara. Sang Susilawan melaksanakan Empat Kebajikan ini, maka menempati sabda: KHIAN, Khalik itu mengandung sifat GWAN,HING,LI,CING.
Artinya bahwa dalam melakukan hubungan dengan Tian yang Maha Roh itu manusia harus menggunakan signal yang tepat agar bisa menyambung dengan signal Tian. Manusia yang memiliki signal ren ( cinta kasih ) baru bisa menyambung dengan signal Tian yang GWAN itu ( ren-GWAN ), signal manusia li ( kesusilaan ) baru bisa menyambung dengan signal Tian yang HING itu ( li-HING), signal manusia yang yi ( kebenaran ) baru bisa menyambung dengan signal Tian yang LI itu ( yi-LI), signal manusia yang zhi ( kebijaksanaan) baru bisa menyambung dengan sifat Tian yang CING itu ( zhi-CING).

Menyamakan signal diatas tidak ada jalan lain kecuali manusia mau membina diri untuk mengembalikan Tian Ming berupa Xing yang diberikan Tian kepada manusia kembali pada aslinya. Tujuan hidup beragama tak lain tak bukan adalah manusia harus merawat Xing itu dengan sebaik baiknya. Segala debu yang melekat pada manusia harus dibersihkan agar tubuh manusia ini memiliki cahaya yang cukup untuk memancarkan sinar berupa signal yang bisa ditangkap oleh Tian YME. Seperti lagu Ebiet G.A.D "singkirkan debu yang masih melekat. " Artinya manusia harus membersihkan diri dari pikiran, perbuatan yang kotor yang tidak sesuai dengan fitrah Tian.

Menurut Bratayana ( 2008: 2) bahwa manusia secara keimanan agama Khonghucu memiliki Daya Hidup Rohani (shen) dan Daya hidup Jasmani (Gui), hal ini sangat berkait dengan iman akan Jalan Suci Tian (Tian Dao).Manusia sebagai ciptaan Tian menerima anugrah melalui KebajikanNya (Tian De ) yang mewujud dalam dirinya berupa ( Ren De ) yang bersemi di hati-nuraninya sebagai Watak Sejati ( Xing ).Dan sebagai ciptaanNya yang menerima anugrah tersebut, manusia berkewajiban untuk berusaha menggenapinya sebagai amanah suci panggilan kodrati kemanusiaannya, seperti yang dibimbingkan oleh agama.
Usaha manusia untuk menggenapinya sebagai amanah suci Tian perlu adanya perbuatan baik agar manusia memiliki signal yang kuat untuk bisa diterima oleh signal Tian. Dalam hal ini manusia harus hidup dalam Dao, membina diri dan belajar menjadi manusia ( learning to be human ).

,
Zi Tian Zi Yi Zhi Yi Shu Ren , Yi Shi Jie Yi Xiu Shen Wei Ben
Karena itu dari raja sampai rakyat jelata mempunyai satu kewajiban yang sama, yaitu mengutamakan pembinaan-diri sebagai pokok.
(大 學 - Da Xue Bab Utama : 6)

Belajar membina diri merupakan proses panjang selama manusia hidup didunia. Tidak pernah lelah, tidak menggerutu, tidak bosan, tidak berhenti ditengah jalan, melainkan memiliki semangat bagai api yang tidak ujung padam. Memiliki keyakinan bahwa Tian beserta dengannya lewat Xing yang ada dalam dirinya. Kekuatan Xing karena Tian beserta didalam diri manusia, itulah modal dasar yang membuat terus belajar sampai tak berdaya ( istilah Ir.WP Chong). Semua proses belajar dilalui dengan kerendahan hati, jauh dari keputusasaan dan tidak pernah mengeluh melainkan dijalaninya dengan bahagia (Le Tian).
Dalam proses ini Bratayana ( 2008 :16 ) memberi tahapan : 1. meneliti hakekat tiap perkara 2.mencukupkan pengetahuan 3.mengimankan tekad 4.meluruskan hati 5.membina diri 6.membereskan rumah tangga 7.mengatur negeri dan 8. mencapai damai dunia

  • Meneliti Hakekat Setiap Perkara (格 物 - Ge Wu), adalah mencarijawab akan Jalan-Nya (道 - Dao) dan Hukum-Nya (理 - Li) yang ada dalam Agama & Ilmu. Dengan Watak Sejati (性 - Xing) manusia dapat berusaha untuk Belajar (學 - Xue) dan Melatih (習 - Xi) dirinya.
  • Mencukupkan Pengetahuan ( 至 知 - Zhi Zhi); adalah mencapai kesadaran akan ‘Pokok & Cabang’ (本 末 - Ben Mo) dan ‘Awal & Akhir’ atau Causa Prima - Finalis Causa (終 始 - Zhong Shi) ada dalamkemampuan yang harus disertai dengan kemauan untuk menggalinya.
  • Mengimankan Tekad (誠 意 - Cheng Yi); bagaimana berbuat menuruti Watak Sejati (率 性 - Shuai Xing), menggemilangkan Kebajikan yang‘bercahaya’ (明 明 德 - Ming Ming De), mengasihi / membaharui sesama (親 / 新 民 - Qin / Xin Min), menempuh Jalan Suci (行 道 - Xing Dao).
  • Meluruskan Hati (正 心 - Zheng Xin); adalah bagaimana men ‘Zhong’ kan (中) selalu agar ‘He’ (和) terwujud dalam kabajikan mengendalikan nafsu (rasa). Sehingga hati dapat ditegakkan (exist) tak menyebelah dan dapat bertahan tak berubah (庸 - Yong).
  • Membina Diri (修 身 - Xiu Shen), adalah bagaimana manusia Satya (忠 - Zhong) kepada Tuhan dan dapat mewujudkan Tepasalira (恕 - Shu)kepada sesama sebagai ejawantah dari semuanya.
  • Membereskan Rumah-Tangga (齊 家 - Qi Jia); Mengatur Negeri (治 國 - Zhi Guo); Mencapai Damai Di Dunia (平 天下 - Ping Tian Xia)

Apabila manusia mampu melakukan proses diatas dengan baik, maka akan mengembalikan Xing sesuai dengan ketika Tian berikan kepada manusia dalam kondisi bersih sehingga manusia akan memiliki signal yang kuat dalam menjalin hubungan dengan Tian YME. Inilah yang disebut sebagai manusia yang sudah pada tingkat bajik dan tentunya Tian berkenan.

Tian akan memberikan kemudahan bagi manusia yang bajik dan hidup di jalanNya(Tian Dao) "Maka seorang yang mempunyai Kebajikan Besar niscaya mendapat kedudukan, mendapat berkah, mendapat nama dan mendapat panjang usia"( Zhong Yong XVI : 2 ). Tentu saja seorang yang berkebajikan akan harmonis dan sejahtera bahkan sukses hidupnya.
Hubungan Kebajikan dan kesejahteran bukan sekedar cerita belaka, beberapa peneliti telah membuktikan bahwa mereka yang hidupnya bajik tentunya keluarganya akan bahagia dan sejahtera. Hal ini telah diungkapkan oleh Maria Enggeline Santoso. Beliau menghubungan ajaran Khonghucu Ren dengan keharmonisan dan kesejahteraan.

Kenyataan tersebut diatas dialami oleh salah satu sahabat saya di Pangkal Pinang, ia minta saya agar ceritanya tidak ditulis dalam buku. Ia merasa malu menyebut namanya untuk diceritakan kepada kalayak ramai. Menurutnya setelah beberapa tahun ini aktif dalam kegiatan Khonghucu, tiba-tiba jalan usahanya dilancarkan Tian. Ia bahkan membeli apartemen di Jakarta dan tidak disangka, ketika mengambil undian didapat hadiah emas 1 kgs. Ini bukan mimpi, namun kenyataan. Tian telah memberikan kemudahan bahkan berkah yang berlimpah kepada orang yang tulus iklas melakukan aktifitas mulia. Oleh karena itu, jangan diantara kita berhenti di tengah jalan karena hampatan dan rintangan atau putus asa sebelum semuanya nampak dihadapan kita. Milikilah semangat yang menggelora dalam melakukan pekerjaan besar, pastikan bahwa keiklasan dan ketulusan bekerja tanpa pamrih itu pasti ada baiknya. Nyalakan obor kebajikan itu dalam hati kita seperti bara api yang bercahaya. Biarlah cahaya itu menerangi Pangkal Pinang hingga sorotmu nampak dari Jawa. shanzai.


BAGIKAN

Whatsapp Facebook Twitter