Pada hakikatnya istilah “Tahun Baru” berada pada level imaji
manusia, karena sejatinya ini tidak berlaku bagi alam semesta yang setiap waktu
berjalan alamiah mengikuti hukum Tian oleh karenanya perjalanan sejarah terkait
penetapan tahun baru merupakan perkembangan peradaban dan pola pikir manusia
serta tidak luput dari proses politik
suatu bangsa yang mana tujuannya selain
untuk penetapan waktu juga untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik
agar terwujudnya masyarakat yang
teratur sehingga pemerintahan bisa
berjalan efektif.
Seperti kita ketahui kalender Tiongkok yang lazim saat ini
disebut Imlek/Yinli (陰曆)/Kongzili (孔子曆)
mempunyai sejarah yang amat panjang, dipercaya awalnya ditemukan oleh Huang
Di (黃帝)/Kaisar kuning
dikembangkan oleh Raja Suci Yao (堯), kemudian di Era dinasti Xia (夏) mulai dikenal istilah Zhengyue Chuyi (正月初一)/hari pertama di tahun baru, dan di era dinasti
Shang (商), Zhou (周), Qin (秦) dan awal dinasti Han (漢) penetapannya
selalu berubah-ubah.
Dari sekian banyak artikel yang menjelaskan tentang kalender
Tiongkok khususnya mengenai Tahun baru dalam konteks pemaknaan, tinjauan
sejarah serta budaya yang mengiringi sepertinya ada yang kurang atau bahkan
belum dibahas tentang sebuah makna komprehensif dari peristiwa penting yang
tercatat dalam kitab Lunyu/The Analect bagaimana Nabi Kongzi menjawab
pertanyaan salah satu murid favoritnya yaitu Yan Yuan (顏淵).
Peristiwa yang amat monumental karena berdasar hal tersebut Han
Wu Di (漢武帝) membuat sebuah policy untuk
mereformasi sistem penanggalan yang digunakan pada awal pemerintahan dinasti
Han, menamakannya kalender Tai Chu (太初) dan
sistem perhitungan kalender terutama penetapan hari pertama di tahun barunya
tidak berubah sampai sekarang.
Khusus bagi umat Khonghucu seyogyanya bisa memahami ide utama mengapa Nabi Kongzi memberikan pernjelasan kepada Yan Yuan, seorang murid yang sangat berbakat dalam ilmu tata kelola pemerintahan bahkan dalam Lunyu Jizhu (論語集注) dikatakan bahwa beliau sangat kompeten menjadi seorang perdana menteri, dengan cara membaca dan mengkaji secara utuh ayat tersebut; dengan demikian maka kita akan menemukan essensi dan korelasi dari beberapa jawaban Nabi kepada murid kesayangannya itu sesungguhnya memiliki makna luhur, mengandung nilai moral yang relevan dalam kehidupan umat manusia berlintas jaman.
“Yan Yuan bertanya bagaimanakah
mengatur pemerintahan.
(2) Nabi
bersabda, Pakailah penanggalan Dinasti Xia
(3) Gunakanlah ukuran kereta
Kerajaan Yin
(4) Kenakanlah topi kebesaran Kerajaan
Zhou
(5) Bersukalah di dalam musik Shao dan
Wu.
(6) Jauhkanlah musik Negeri Zheng dan jauhilah orang-orang
yang pandai memutar lidah.
Musik Negeri Zheng itu membangkitkan nafsu dan
orang-orang yang pandai memutar lidah itu
membahayakan."
(Lun Yu XV.11)
Dalam kalender imlek periode satu tahun ada 4 musim, yang
tiap musimnya terbagi kedalam 3 fase; periode bulan pertamanya disebut Meng (孟), bulan kedua disebut Zhong (仲) dan bulan ketiga disebut Ji (季).
Dinasti Xia memakai patokan Meng Chun (孟春) /bulan pertama di musim semi disebut juga Jian
Yin (建寅) sebagai Zhengyue (正月)/bulan pertama dalam periode satu tahun. Berbeda
dengan dinasti Shang yang memakai periode Ji Dong (季冬)/bulan ke 12 disebut juga Jian Chou (建丑) dan dinasti Zhou yang memakai periode Zhong
Dong (仲冬)/bulan
ke 11 atau disebut juga dengan Jian Zi (建子).
Dinasti Xia menggunakan system pemerintahan yang didasarkan
filosofi kemanusiaan, Dinasti Shang berdasar bumi dan Dinasti Zhou berdasar
Tian. Atas dasar inilah kita bisa cermati bahwa kalender Dinasti Xia
mengutamakan kepentingan rakyat yang pada waktu itu mayoritas berprofesi
sebagai petani, maka momentum awal tahun ditandai dengan akan tibanya musim
semi; musim semi secara filosofis adalah saatnya kerja baru dengan memasuki
musim tanam dan harapan baru, ini
ditandai dengan dimulainya kehidupan/aktivitas segenap makhluk (據見萬物之生 - ju jian wanwu zhi sheng) setelah sekian lama terdampak
fenomena musim dingin.
Penetapan Tahun baru ini juga merupakan konsep efisiensi dan
penghematan pemerintah/Negara dan juga rakyat agar tak menghamburkan bahan
pangan pada momentum Tahun baru, hal ini sejalan dengan jawaban Nabi Kongzi
yang kedua yakni “gunakan ukuran kereta dinasti yin”. Kereta Jaman dinasti Yin
dibuat tidak semewah dinasti Zhou,
material pokok dan ornament-ornamennya semua terbuat dari kayu tidak
seperti jaman dinasti Zhou yang menggunakan batu giok sebagai ornament
pelengkapnya.
Kemudian terkait Topi kerajaan Zhou adalah menyiratkan makna
keluhuran sikap penuh dengan kesusilaan, bentuk topi dari jaman ke jaman
mengalami perubahan; sejak jaman Huang Di sampai jaman Chunqiu mengalami
berkali-kali perubahan bentuk. Nabi mengagumi bentuk topi dinasti Zhou yang
memiliki semacam tirai untuk menutupi mata dan tali pengikat yang menutupi
kedua telinga mempunyai pesan bahwa manusia apalagi yang menjadi pemimpin
jangan mendengar/menuruti kata-kata fitnah dan tidak perlu bersolek diri untuk
hal yang remeh.
Musik Shao (韶) dan Wu
(舞) adalah musik agung yang
diciptakan pada jaman Raja suci Shun (舜) dan
Raja Zhou Wu Wang (周武王), musik
agung dan penuh keanggunan. Menjauhi musik yang merusak rohani seperti Musik
Negeri Zheng (鄭).
Berdasar ulasan diatas jelaslah bahwa spirit Tahun Baru
bukanlah ajang pesta pora belaka, akan tetapi merepresentasikan nilai
kesederhanaan, efisiensi, kerja keras, resolusi, koreksi prilaku diri serta
komitmen untuk menjauhi hal yang ingkar dari Dao.
Semoga kasih TIAN senantiasa menyertai kita.
Shanzai !
Ws. Urip Saputra